Perkenalkan nama saya Adi Fikri Humaidi. Kalau seletingan panggil saja saya Adi atau Fikri. Dipastikan saya akan menoleh ketika kamu memanggil saya dengan dua nickname tadi. Hanya keluarga dan teman kecil saja yang memanggil saya 'iki'
Memilih bisnis sebagai jalan menghidupi keluarga sebenarnya bukan cita-cita saya dulu. Bisa dibilang menjadi entrepreneur itu sebuah keterpaksaan lah ya, soalnya tidak ada di daftar urutan cita-cita saya sewaktu masa sekolah saat ditanya guru, ataupun orang tua. Saat dulu saya ditanya apa cita-citanya, saya selalu jawab Tentara. Pernah bercita-cita jadi pilot dan dokter, tapi akhirnya pas usia SMA saya sadar diri. Sekolahnya saja sering bolos bareng si Aboen Habib Firdaus, dan si Jajang Nurjaman ditambah sering melipir ke ruang osis atau ke musola pas pelajaran matematika sama Fisika. Atuh gimana bisa jadi pilot atau dokter ya?! Haha, gak tau diri amet saya ya😃 😃
Kalau merunut waktu kapan saya memutuskan serius berbisnis mungkin pada saat di tahun pertama pernikahan saya bareng si cinta Lita Budiarti Pamungkas. Pada saat itu saya bingung mau ngapain selesai masa kontrak saya habis di LKBN ANTARA. Coba kerja jadi staff TU sekaligus jadi guru bantu di sebuah sekolah swasta ternyata saya gak sabaran orangnya. Lebih tepatnya sih karena kerjaannya banyak tapi gajinya kecil. Dipakai bayar kontrakan langsung habis gak tersisa. 😆😆Hahaha.
Mulailah berpikir gimana caranya saya punya penghasilan. Saking buntunya saya mau kerja apa, saya pernah jualan kangkung keliling menggunakan sepeda motor ke komplek-komplek. Kangkungnya saya dapatkan dari sahabat saya Kang Nurjaman yang pada saat itu jadi pengasuh pondok Ibadurrahman di Cimanuk Pandeglang. Kebetulan santri-santri asuhannya diberdayakan untuk menanam kangkung. Saya pun memberanikan diri ambil kangkung yang dipanen mereka untuk dijualkan kembali. Sayang bisnis jual-beli kangkung tersebut gak lama, harus dihentikan karena santri-santrinya jadi gak fokus belajar katanya karena ngurusin tanaman kangkung.
Episode selanjutnya, saya pun berpikir kembali bagaimana caranya punya penghasilan lagi. Akhirnya saya terpikir untuk memanfaatkan kamera hadiah yang saya dapatkan dari lomba videografi yang di adakan oleh Alfamart. Karena sewaktu jadi wartawan saya pernah mendapatkan pelatihan fotografi, saya pun terpikir untuk mencoba ilmu fotografi tersebut dengan membuka jasa fotografi panggilan. Saya tidak langsung membuat perusahaan sendiri, tapi saya coba magang dulu ke teman-teman yang memang punya usaha fotografi weding. Saya belajar bagaimana sistem manajemen harga dan teknik-teknik foto weding. Karena waktu itu jelas saya masih awam. Alhamdulillah selama magang saya sering di ajak ngejob sama Rosyid Mustofa dan Bangkit Gusniar.
Setelah lebih kurang satu tahun saya membawa bendera orang lain, akhirnya saya pun mulai memberanikan diri membuat merek dagang sendiri, yaitu Abizia Photograph. Singkat cerita, Alhamdulillah Abizia Photograph banyak mendapatkan order. Ada om Jajat Nugraha dan Dhayan Dumyati Alqarni yang sering bantuin saya kalau saya lagi kebanjiran order. Terimakasih ya 😃
Ilmu bisnis itu memang bukan ilmu sekali jadi. Mereka yang sukses membangun bisnis saat ini, saya selalu meyakini bahwa ada proses panjang yang mereka lalui, proses yang bukan 1 tahun, 2 tahun dijalani, apalagi hanya hitungan bulan. Selama proses membangun bisnis saya yakin, ada pahit, getir, tangisan yang dirasakan. Begitu pun saya dan istri saya sekarang ini menjalankan bisnis di Topron Clean Power, Orlin Indonesia dan Mihar Store Pandeglang. Ada proses panjang yang harus kami lalui.
Tapi disitulah asyiknya membangun dan mengelola bisnis. Tidak akan pernah dirasakan oleh mereka yang hidupnya ingin serba instan. Kalau saat ini kami hidup bahagia dari hasil berbisnis, percayalah kawan, pahit getirnya perjuangan berbisnis sudah sering kami rasakan. Kami masih harus belajar, dan akan terus belajar.
Jadi, punya bisnis itu asyik, bagi mereka yang senang menikmati proses, bagi mereka yang sabar dalam perjuangannya. Yang pasti kalau kita siap dengan tantangannya, percayalah #PunyaBisnisItuAsyik.
Terimakasih untuk mentor-mentor terbaik saya dalam bisnis pak Pres Baidilah Barra, om Deni Ardini, Mbak Nurul Umama dan mas Endra Pedrosa. Semoga kalian sehat selalu, berlimpah rezeki dan keberkahan. Aamiin 🥰🥰
#punyabisnisituasyik
No comments:
Post a Comment