LightBlog

Monday, May 27, 2013

Aku Hanya Ingin Menulis, Meski Tanpa Judul

Ibu, seandainya kau ada disini, hari ini aku ingin bercerita banyak padamu, tentang pekerjaanku, tentang penaku yang sudah tidak setajam dulu, dan terutama tentang rasa cintaku yang begitu sulit aku ungkapkan. Entah terhalang apa, yang jelas ketika aku menatapnya malah semakin membuatku kecil.

Kalau kau bertanya, siapa dia yang kau harapkan saat ini? maka aku akan tegas menyebutkan namanya dihadapanmu. Tapi kalau kau menyuruhku untuk memberitahukan perasaanku ini padanya. Nampaknya, anakmu ini harus kembali mempelajari tentang Bab Keberanian dari ayah atau dari tokoh idolaku yaitu Umar bin Khatab.

Ibu, dalam diarymu kau pernah menulis “bahwa sesuatu yang indah itu adalah yang ketika kau mengingatnya, ia akan membuatmu seolah harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkannya, dan sesuatu yang mudah hilang adalah ketika kau begitu mudah mendapatkannya,”. Dulu, aku tidak mengerti dengan kalimatmu ini, tapi setelah aku menapak tilas jejak-jejak langkahku ini, perlahan aku mulai mengerti makna dibalik kalimatmu tersebut. Bahwa aku harus berusaha lebih keras, agar Tuhan berkata “Kau pantas mendapatkannya,”.

Ibu, aku tidak pernah meminta Tuhan untuk mempertemukanku dengannya dalam naungan yang diharapkan oleh setiap insan mendambakan keindahan. Tapi aku meminta kepadaNya supaya aku diberi kekuatan ketika kehendakNya tidak seperti yang aku harapkan. Karena aku sadar bu, aku memiliki takdir yang tidak pernah aku ketahui akan seperti apa nantinya.

Aku akan belajar cuek darimu bu, aku akan membiarkan orang-orang itu sesukanya menilaiku, toh berapapun nilainya bagiku sama saja. Yang jelas . . . Aku memiliki cinta, meski saat ini sulit aku ungkapkan.

Bandung, 28 Agustus 2011, 21.43 WIB

No comments:

Post a Comment

LightBlog