LightBlog

Thursday, July 6, 2017

Banting Harga = Bangkrut ?

Adi Fikri Humaidi
Oleh : Adi Fikri Humaidi

Banting harga, disenangi oleh pembeli tapi tidak untuk sesama penjual, karena sudah dipastikan fenomena banting harga pada akhirnya akan menjadikan persaingan tidak sehat dengan sesama penjual. Yang lebih parah mereka (penjual) tidak lagi memperhatikan aspek kualitas dari dagangannya.

Setiap penjual dipastikan pernah merasakan dahsyatnya banting-bantingan harga dari produk yang dia jual. Apalagi produk yang dijual adalah produk yang banyak beredar di pasaran. 

Saya sendiri sering mengalami, harga produk yang saya jual ternyata oleh kompetitor dijual dengan harga lebih rendah dari harga yang pasaran atau harga yang ditentukan oleh produsen. Tapi uniknya, justru mereka yang main banting-bantingan harga usahanya tidak bertahan lama, kalaupun bertahan usahanya tersebut mencla-mencle jual satu barang ke barang lainnya. Justru mereka yang konsisten mempertahankan harga jual, merekalah yang bertahan dari kerasnya persaingan, karena hasil akhir tetap yang menentukan adalah konsistensi dan kualitas.

Strategi banting harga justru biasanya dilakukan oleh pemain-pemain baru yang bertujuan ingin menarik pelanggan atau pembeli. Biasanya para pemain lama tidak pernah bermain di ranah ini, karena hal tersebut jelas imbas kedepannya. Salah satu imbas yang terasa adalah kualitas produk atau barang yang dijual menurun. Hal tersebut sering saya rasakan.

Mereka yang konsisten dengan mempertahankan kualitas produk biasanya tidak akan serta merta menurunkan harga. Mereka akan mencari cara kreatif bagaimana bersaing secara sehat dengan kompetitor.

Startegi banting harga bagi saya adalah strategi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak kreatif dan kehabisan akal menghadapi kerasnya persaingan. Karena banting harga tidak memerlukan ide, cukup jual dengan harga dibawah pasaran, selesai gak usah mikir, bila perlu jual dengan harga modalnya saja. Tapi, bisakah dia bertahan dengan cara seperti itu?

Pedagang dan Entrepeneur
“Udah jual saja berapapun, yang penting barangnya habis,” Pernah berkata seperti itu? Berarti anda seorang pedagang.

Yang membedakan pedagang dan entrepreneur adalah cara menghadapi kompetitor, banting harga akan berusaha dihindari bila perlu tidak akan pernah ada dalam benak pikiran seorang entrepreneur, seorang entrepenur sebisa mungkin akan mencari strategi lain, berfikir kreatif dan membangun jaringan untuk membuat dagangannya laku. 

Yang saya tahu, banting harga biasanya dilakukan oleh mereka yang baru membuka usahanya dengan tujuan promosi, yang membuat murah karena dia mengurangi nominal keuntungan dari yang seharusnya dia dapatkan. Misalnya yang seharusnya dia dapat untung sepuluh ribu dari tiap produk yang dia jual, dia hanya mengambil delapan ribu saja. itupun biasanya ada jangka waktu, satu minggu sampai satu bulan.

Dan adapula yang melakukan banting harga biasanya untuk program Cuci Gudang, atau obral akhir tahun, karena mau tutup buku. Tapi tetap, itupun ada jangka waktu yang pantas. Tidak serta merta tiap jualan selalu banting harga.

Masih mau banting-bantingan harga? Kalau saya enggak lah. Efeknya ngeri boss.


*Penulis adalah Owner Abiziaphotograph.

No comments:

Post a Comment

LightBlog